OVERVIEW
Mengapa seringkali SOP di tempat
kerja menjadi counter-productive? Ada tetapi tidak
digunakan, ada tetapi pengguna ragu-ragu apakah berisi panduan yang updated, ada tetapi diletakkan di lemari
yang terkunci?
”Hasil mini survey
Facilitator selama 3 tahun dari 2008-2011, 90% SOP ditempat kerja ditulis oleh
personil yang kurang terlatih, sebagian besar SOP disusun tidak menggunakan
format semestinya, tidak sesuai dengan profil penggunanya, pada akhirnya SOP di
tempat kerja hanya berfungsi sebagai arsip.”
SOP tidak sama dengan Prosedur,
apabila Prosedur dibuat oleh pihak independen berdasar asas top-down, SOP
dibuat melalui kesepakatan antara penulis, pihak manajemen dan pengguna (3
pihak). Salah satu penyebab SOP tidak berfungsi semestinya adalah karena dibuat
dengan tanpa melibatkan pengguna.
Keefektifan sebuah SOP dapat dilihat
dari a) sejauhmana ia digunakan dan memberi nilai tambah b) sejauhmana ia digunakan
dan dapat menyamakan persepsi antar bagian/departemen c) sejauhmana ia dapat
berfungsi sebagai pengendali dan pemantau kinerja proses. Apabila SOP ditempat
kerja anda tidak demikian, anda wajib meninjau ulang SOP atau bahkan menulis
ulang SOP yang ada.
Dengan mengikuti Program ini,
pertanyaan anda selama ini akan terjawab:
1. Apa bedanya Prosedur
dengan SOP, Istruksi Kerja, Pedoman Kerja, Protap, Juklak, Juknis, User/operating
manual dll?
2. Mengapa Prosedur
Penulisan Prosedur harus dibuat terlebih dahulu, dan bagaimana membuatnya?
3. Mengapa SOP Teknis sudah
tidak disyaratkan lagi oleh ISO 9000, dan apakah 6 Prosedur manajemen yang
diwajibkan?
4. Apakah 3 anatomi SOP yang mendasar (Format, Elemen
dan Atribut)?
5. Mengapa SOP tidak boleh
dibuat atas dasar ”Write what you do”?
6. Bagaimana merubah fungsi
SOP sebagai alat pandu menjadi alat pandu dan alat ukur, alat kendali, alat
audit, alat reward and punish?
7. Bagaimana membuat SOP dengan
dua macam profil pengguna (Pemula dan Ahli)?
8. Kapan harus menambahkan
masa berlaku SOP?
9. Mengapa Flowchart tidak
dimulai dengan ”Start” atau ”Mulai”?
10. Bagaimana
mengintegrasikan SOP dengan Key Performance Indicator, Service Level Agreement
dan Risk Controls?
11. Mengapa kebanyakan
Penulis hanya menggunakan format Narration dan Flowchart, dan tidak tahu bahwa Anotated
Pictorial atau Video sering kali lebih efektif?
12. Bagaimana mengendalikan
SOP dengan Document control dan Master lists?
13. Mengapa SOP yang dibuat
berbasis Struktur dan Uraian Kerja tidak sehandal apabila dibuat berbasis
Process Business Map?
14. Mengapa SOP harus
berbatas waktu (SOP Lifecycle)?
15. Bilamana SOP diberi tanda
(distempel) ”Controlled”, ”Uncontrolled”, ”Archieved” atau ”Obsolete”?
Customoised SOP for finnacial institution
Program ini
dirancang khusus untuk organisasi yang berkecimpung pada jasa keuangan, seperti
bank, asuransi, koperasi, perdagangan valas dan sejenisnya. Oleh karena
dirancang khusus, latihan-latihan yang diberikan hanya seputar uang dan
keuangan.
FASILITATOR
Ady A Subagya
Seorang Systems specialist ISO 9000 14000, 28000 dan 31000, Fasilitator adalah seorang konsultan dan trainer yang berpengalaman dalam membantu organisasi menulis ulang business process-nya, membuat standard operating procedure, instruksi kerja/metode kerja, menerapkan ISO 9000, 14000, SMK3, OHSAS 18001. Sebelum independen, ia bekerja pada kelompok Siemens dan Mercedez Benz.
Seorang Systems specialist ISO 9000 14000, 28000 dan 31000, Fasilitator adalah seorang konsultan dan trainer yang berpengalaman dalam membantu organisasi menulis ulang business process-nya, membuat standard operating procedure, instruksi kerja/metode kerja, menerapkan ISO 9000, 14000, SMK3, OHSAS 18001. Sebelum independen, ia bekerja pada kelompok Siemens dan Mercedez Benz.
Perusahaan yang telah didampingi antara lain:
Energizer Indonesia, TEAC Indonesia, Berca Hardaya Perkasa, Yamaha Indonesia,
Tobu Indonesia, Kiriu Indonesia, Subur, dan beberapa perusahaan lainnya.
Pelatihan SOP secara inhouse sudah dijalankan di banyak organisasi termasuk:
Indosat, KPK, BPK, BPKP, BRI, LAPAN, Energizer Indonesia, Yamaha Indonesia, Bank
Papua, Bank Arta Graha, Bank UOB Indonesia, Indofood CBP Sukses Makmur-Noodle
Divison dll.
TEMPAT PELAKSANAAN
Hotel Harris Fx Sudirman,
lantai 2, Jl. Pintu Satu Senayan-Jakarta
BIAYA
Harga: Rp
3.000.000,-/orang
Biaya sudah termasuk materi
,Sertifikat, lunch dan coffee break
PEMBAYARAN
Dapat ditransfer ke
BCA Cabang Rawamangun a/c no. 094-221-5744
a/n Sutiyono
INFORMASI & PENDAFTARAN
TRAINING Kita & Consulting
PT.
Karya Inti Performa
Telp : (021) 446 46 834
HP : 0815-9797-365
email
: trainingkita@gmail.com
web
: www.trainingkitaconsulting.com
Melayani juga inhouse Training ke Perusahaan Anda